Ilustrasi GBS (photo:healthliputan6) |
Pengertian Penyakit Guillain-Barre syndrome (GBS) atau biasa
disebut juga Sindrom Guillain Barre (SGB) atau radang polineuropati
demyelinasi akut adalah peradangan akut yang menyebabkan kerusakan sel saraf tanpa
penyebab yang jelas. Penyakit ini sangat langkah, namun berakibat buruk bagi
penderitanya.
Asal penemuan
Penyakit ini ditemukan oleh Georges Guillain, Jean-Alexandre
Barré, dan André Strohl pada tahun 1916. Mereka menemukannya pada dua tentara
yang menderita keabnormalan peningkatan produksi protein cairan otak. Diagnosis
SGB dapat dilakukan dengan menganalisa cairan otak dan electrodiagnostic.
Indikasi terjadinya infeksi adalah kenaikan sel
darah putih pada cairan otak. Sedangkan bila menggunakan electrodiagnostic,
dapat melalui pemeriksaan konduksi sel saraf.
Penyebab
Penyakit SGB disebabkan oleh antibodi yang menyerang sistem
saraf tepi dan menyebabkan kerusakan sel saraf. Hal ini ditimbulkan
karena antibodi merusak selaput myelin yang menyelubungi sel saraf
(demyelinasi). Kerusakan yang ditimbulkan dimulai dari pangkal ke tepi atau
dari atas ke bawah. Kerusakan tersebut akan menyebabkan kelumpuhan motorik dan
gangguan sensibilitas. Jika kerusakan terjadi sampai pangkal saraf maka dapat
terjadi kelainan pada sumsum tulang belakang.
Gejala
Biasanya gejala Sindrom Guillain Barre diawali dengan
kesemutan dan lemah pada kaki, yang lalu menyebar ke tubuh bagian atas dan
lengannya.
Berikut gejala-gejala umumnya :
- Kehilangan sensitivitas
- Terasa terbakar atau nyeri
- Terasa menusuk dan seperti kesemutan di jari kaki atau jari tangan.
- Kelemahan atau kesemutan di kaki yang menyebar ke tubuh bagian atas.
- Pada saat berjalan, akan mengalami kegoyahan dan terkadang tidak mampu sama sekali untuk berjalan.
- Sulit untuk menggerakkan mata, wajah, berbicara, mengunyah bahkan menelan
- Sakit di punggung bagian bawah
- Kesulitan mengontrol kandung kemih atau fungsi usus
- Jantung akan berdenyut dengan cepat
- Tekanan darah rendah dan tinggi
- Kesulitan bernapas
Kelumpuhan pada pasien SGB biasanya terjadi dari
bagian tubuh bawah ke atas atau dari luar ke dalam secara bertahap, namun dalam
waktu yang bervariasi. Penderita SGB parah, kerusakan dapat berdampak pada paru-paru dan
melemahkan otot-otot pernapasan sehingga diperlukan ventilator untuk menjaga
pasien agar tetap bertahan.
Pengobatan
Untuk pengobatan dapat dilakukan pertukaran palat, serupa
dengan cuci darah, yaitu penggantian plasma darah menggunakan
alat plasmaferesis. Pemberian cairan imunoglobulin intravena
(IVIg diberikan melalui darah) dosis tinggi selama lima hari untuk peningkatan
kekebalan tubuh. Pemberian kortikosteroid dosis tinggi sebagai antiradang. Pada
beberapa kasus, pemberian kortikosteroid dapat membantu proses penyembuhan.
Pasien yang berhasil sembuh dari SGB untuk dapat
menggerakkan anggota tubuhnya kembali, seperti berjalan, makan, berbicara, atau
menulis, pasien harus melakukan terapi dan latihan secara teratur. Biasanya 85%
pasien akan sembuh dalam jangka waktu satu tahun atau lebih.
Sumber referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Sindrom_Guillain%E2%80%93Barr%C3%A9
diakses tanggal 5 maret 2015
http://health.liputan6.com/read/618669/guillain-barre-syndrome-dari-kesemutan-lalu-lumpuh-tak-berdaya
diakses tanggal 5 maret 2015