Gondok (foto:webmd.com) |
Gondok dalam bahasa latin disebut dengan struma. Penyakit
ini merupakan pembengkakan yang terjadi di leher (di bawah jakun atau laring) karena kelenjar
tiroid yang membesar. Dalam bahasa kedokteran disebut penyakit
kelenjar tiroid, dimana kelenjar ini akan memproduksi hormon tiroid yang
berfungsi menstimulasi metabolisme dari sel-sel di tubuh.
Kelenjar tiroid adalah organ berbentuk kupu-kupu yang
terletak tepat di bawah jakun. Kelenjar ini memiliki fungsi penting, yaitu
untuk memproduksi hormon tiroid yang berperan dalam berbagai proses-proses
kimiawi yang terjadi dalam tubuh.
Umumnya kasus keganasan pada kelenjar tiroid, lebih tinggi
terjadi pada laki-laki, dan jika tiroidnya sudah diangkat maka ia harus
mengonsumsi obat seumur hidup karena tidak ada lagi yang bisa memproduksi
hormon tiroid di dalam tubuh.
Jenis Penyakit Gondok
1. Hipertiroid
Kondisi ini terjadi karena kelenjar tiroid terlalu aktif
menghasilkan hormon sehingga jumlah yang beredar di dalam darah menjadi
berlebih.
2. Hipotiroid
Kondisi ini terjadi karena kelenjar tiroid memproduksi
hormon dalam jumlah sedikit atau rendah.
Penyebab dan Gejala
Penyakit Gondok
Biasanya masyarakat tidak menyadari gejala penyakit gondok,
baru ketika leher membesar anda mengetahui. Berikut adalah penyebab dan gejala
penyakit gondok yang harus Anda ketahui:
1. Penyebabnya penyakit
gondok jenis Hipotiroid
bisa karena penyakit hipofisis, obat-obatan, penghancuran
tiroid dan kekurangan yodium berat.
Gejala
Gejala yang muncul termasuk depresi, kelelahan,
tidaktoleransi terhadap dingin, kulit dan rambut yang kering, tingkat
kolesterol meningkat, denyut jantung menurun, konsentrasi menurun dan rasa
sakit atau nyeri yang samar-samar.
2. Penyebabnya penyakit
gondok jenis Hipertiroid
bisa karena penyakit Graves, pengeluaran yang abnormal dari
TSH (thyroid stimulating hormone), tiroiditis (peradangan kelenjar tiroid) dan
konsumsi yodium berlebih.
Gejala
Gejala yang muncul termasuk keringat berlebihan, berat badan
menurun, gemetaran, gelisah, tidaktoleran terhadap panas, mudah lelah,
konsentrasi berkurang, mata melotot (seperti mau keluar) dan menstruasi yang
tidak teratur atau sedikit.
Di samping penyebab umum di atas, gondok juga dapat terjadi
akibat hal-hal berikut:
- Keberadaan nodul dalam kelenjar tiroid.
- Pengaruh kanker tiroid.
- Inflamasi kelenjar tiroid akibat infeksi virus, bakteri, atau obat-obatan tertentu.
- Kadar iodin yang berlebihan dalam tubuh.
- Perubahan hormon karena pubertas, kehamilan, dan menopause.
- Pajanan radiasi, misalnya saat menjalani radioterapi.
- Pengaruh obat litium yang umumnya digunakan untuk menangani depresi dan gangguan bipolar.
Faktor Risiko
Gondok dapat menyerang siapa saja, tapi ada beberapa faktor
yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit ini.
Faktor-faktor pemicu tersebut meliputi:
- Usia. Risiko gondok meningkat seiring bertambahnya usia.
- Jenis kelamin. Wanita memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan pria.
- Faktor keturunan. Memiliki anggota keluarga yang mengidap kanker tiroid atau penyakit autoimun akan meningkatkan risiko penyakit gondok.
- Obat-obatan seperti amiodarone dan imunosupresan.
- Kehamilan dan menopause. Risiko gangguan tiroid meningkat pada saat wanita sedang hamil atau menopause, tapi penyebabnya belum diketahui dengan pasti.
Pengobatan
Pengobatan gondok tergantung pada beberapa faktor, yaitu
ukuran benjolan, gejala yang dirasakan, serta penyebab dasar terjadinya gondok.
Berikut pengobatan-pengobatan untuk gondok
Terapi penggantian
hormon
Langkah ini dilakukan untuk menangani hipotirodisme dengan
menggantikan hormon tiroid dan umumnya harus dijalani seumur hidup. Contoh
obatnya adalahlevothyroxine. Tetapi obat ini juga dapat memicu efek samping
seperti mual, kram otot, serta detak jantung yang cepat atau tidak teratur.
Obat penurun hormon
tiroid
Thionamide akan menurunkan kadar hormon tiroid dengan
menghambat proses produksinya. Obat ini digunakan untuk mengatasi
hipertiroidisme. Efek sampingnya meliputi mual, nyeri pada sendi, ruam ringan,
serta penurunan jumlah sel darah putih secara mendadak.
Terapi iodin
radioaktif
Terapi ini juga termasuk penanganan untuk hipertiroidisme.
Iodin radioaktif yang dikonsumsi akan menghancurkan sel-sel tiroid. Metode
pengobatan ini terbukti dapat mengecilkan ukuran benjolan, tapi juga bisa
memicu hipotiroidisme.
Langkah operasi
Benjolan yang terus membesar hingga mengganggu pernapasan
dan menyebabkan penderita sulit menelan umumnya ditangani dengan operasi.
Langkah ini akan dilakukan dengan prosedur pengangkatan sebagian atau seluruh
kelenjar tiroid atau tiroidektomi. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 15
persen penderita gondok yang pada akhirnya membutuhkan langkah penanganan ini.
Sumber referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Gondok
diakses tanggal 25 februari 2015
http://www.alodokter.com/penyakit-gondok
diakses tanggal 25 februari 2015