kelenjar tiroid (foto:meetdoctor.com) |
Pengertian penyakit Hipertiroid, Gejala, Penyebab dan
Perawatan. Hipertiroidisme adalah sebuah istilah yang digunakan untuk
mengacu pada simtoma hiperaktif
dari jaringan kelenjar
tiroid yang menyebabkan sintesis dan sekresi berlebih
hormon
tiroid. Dimana kondisi tersebut berlebihnya jumlah hormon tiroid.
Hipertiroid bisa menyebabkan segala sesuatu yang ada didalam tubuh bekerja
dengan terlalu cepat (mempercepat metabolisme tubuh), misalnya, berat badan
turun dengan cepat, jantung berdetak kencang, banyak berkeringat, gugup.
Pada penderita jantung, penderita hipertiroidisme mengalami
peningkatan laju istirahat denyut, peningkatan kontraksi bilik ventrikular
kiri, yang menyebabkan penurunan tekanan
diastolik dan peningkatan tekanan
sistolik. Oleh karena terjadi penurunan serum kolesterol,
penderita menjadi lebih rentan terhadap gangguan ritme jantung, terutama
disebabkan oleh fibrilasi atrial.
Letak dan Fungsi
Tiroid
Letak kelenjar tiroid berada di bagian depan leher. Fungsinya
untuk mengontrol metabolisme tubuh, mengolah makanan menjadi energi.
Metabolisme juga mempengaruhi kerja jantung, tulang, otot dan kolestrol. Tiroid
memproduksi 2 hormon utama, yaitu:
1. Tiroksin (T-4)
2. Triodotironin (T-3)
Kedua hormon tersebut yang mengatur penggunaan lemak dan
karbohidrat, mengatur suhu tubuh, kecepatan jantung dan produksi protein.
Tiroid juga memproduksi kalsitonin, hormon yang mengatur kadar kalsium dalam
darah. Jika tidak segera diobati, hipertiroid akan sangat berbahaya bagi
jantung, tulang dan dapat mengakibatkan thyroid storm.
Gejala
Gejala penyakit hipertiroid :
- Cepat lelah, lemah, gugup, moody.
- Tangan bergetar (tremor), jantung berdetak dengan cepat, kesulitan bernapas.
- Mudah berkeringat, kulit gatal dan kemerahan.
- Pergerakan usus (fungsi kerja) yang tidak biasa.
- Rambut rontok.
- Bisa jadi berat badan menurun walaupun sudah makan dengan teratur.
- Perubahan jadwal menstruasi.
- Sensitiv terhadap suhu panas, sulit tidur.
Penyebab
Penyebab penyakit Hipertiroid oleh sistem kekebalan tubuh
alami yang menyerang kelenjar tiroid dan kelenjar tersebut ‘melawan’ kembali
dengan menproduksi banyak tiroid. Seperti penyakit tiroid lainnya, umumnya
hipertiroid adalah penyakit turunan. Hipertiroid juga dapat disebabkan oleh
pembengkakan kelenjar tiroid atau tumbuh membesar dan toxic adenoma (tumor).
Diagnosis
Diagnosis yang dilakukan adalah uji fisik, misalnya cek
jantung, bagian leher, kepala dan tes darah untuk mengetahui kadar tiroid.
Perawatan
Pengobatan
Hipertiroidisme lebih sukar disembuhkan daripada hipotiroidisme.
Terlalu aktifnya kelenjar tiroid akan menyebabkan terlalu aktifnya metabolisme
yang dapat menyebabkan rusaknya jantung, hati, ginjal dan lain-lain, karena
bekerja terlalu keras. Untuk mengurangi keaktifan kelenjar tiroid dapat diobati
dengan obat oral anti hipertiroid, tetapi sayangnya 30 persen akan kambuh
kembali dan memerlukan obat yang lebih keras dan akhirnya tak ada obat oral
yang masih mempan, sehingga diperlukan pengobatan dengan meminum beberapa cc
cairan yodium radioaktif.
Pengobatan awal
Radioaktiv iodin akan menghancurkan kelenjar tiroid
tapi tidak berbahaya bagi bagian tubuh lain. Perawatan ini hanya bisa dilakukan
jika usia penderita diatas 50 tahun dan terjadi pembengkakan. Radioaktiv tidak
dapat digunakan jika penderita sedang hamil, menyusui dan terkena tiroiditis.
Obat anti atiroid dapat diberikan jika gejala
hipertiroid masih ringan dan pembengkakan masih relativ kecil. Obat anti tiroid
tidak merusak kelenjar tiroid dan berlaku bagi penderita yang berusia dibawah
50.
Pembedahan, jika kelenjar sudah sangat besar, mengakibatkan
penderita kesulitan menelan dan bernapas atau jika radioaktiv dan obat tidak
dapat membantu.
Pengobatan lanjutan
Tes darah untuk mengecek kadar hormon tiroid.
Efek samping dari pengobatan-pengobatan ini adalah
kemungkinan penderita menjadi hipotiroid (kadar tiroid menjadi
terlalu rendah), yang gejalanya adalah : berat badan naik dan cepat lelah.
Pencegahan
Langkah pencegahan agar hipertiroid bertambah parah:
1. Berhenti merokok
2. Olahraga teratur
3. Relaksasi
4. Konsumsi vitamin D dan kalsium.
Sumber referensi:
http://meetdoctor.com/topic/hipertiroid#
diakses tanggal 16 februari 2015
http://id.wikipedia.org/wiki/Hipertiroidisme
diakses tanggal 16 februari 2015