herpes zoster | photo:herpessimplex1 |
Pengertian penyakit
Herpes zoster, gejala, penyebab dan cara pengobatan. Herpes zoster biasa
disebut juga sebagai shingles atau cacar ular cacar api. Herper
zoster cenderung menyerang orang lanjut usia dan penderita penyakit imunosupresif (sistem
imun lemah) seperti penderita AIDS, leukemia, lupus, dan limfoma.
Penyebab
Herpes disebabkan oleh virus varicella-zoster. Orang yang pernah
menderita cacar air, virus varicella-zoster akan menetap dalam
kondisi dorman (tidak aktif atau laten) pada satu atau lebih ganglia (pusat saraf)
posterior. Dan virus tersebut akan aktif kembali apabila seseorang
mengalami penurunan imunitas dan kemudian menyebar melalui saraf tepi
ke kulit sehingga menimbulkan
penyakit herpes zoster. Di kulit, virus akan
memperbanyak diri dan membentuk bintil-bintil kecil berwarna merah, berisi
cairan, dan menggembung pada daerah sekitar kulit yang
dilalui virus tersebut.
Cara Penularan
Herpes zoster ditularkan antarmanusia melalui kontak
langsung, salah satunya adalah transmisi melalui pernapasan sehingga
virus tersebut dapat menjadi epidemik di
antara inang yang rentan. Resiko terjangkit herpes zoster terkait dengan
pertambahan usia. Hal ini berkaitan adanya immunosenescence, yaitu
penurunan sistem imun secara bertahap sebagai bagian dari
proses penuaan. Selain itu, hal ini juga terkait dengan penurunan jumlah sel
yang terkait dalam imunitas melawan virus varicella-zoster pada usia
tertentu. Penderita imunosupresi, seperti pasien HIV/AIDS yang
mengalami penurunan CD4 sel-T, akan berpeluang lebih besar menderita herpes
zoster sebagai bagian dari infeksi oportunistik.
Herpes Zoster bukan Herpes Genital atau Herpes Simplex, oleh
karenanya Herpes Zoster yang merupakan bawaan dari Penyakit Cacar Air atau
Varisela Zoster tidak akan menular pada orang lain menjadi Herpes Zoster juga,
kecuali orang tersebut belum pernah terkena Cacar Air, maka ia bisa terjangkit
Cacar Air. Tetapi pada umumnya orang dewasa telah pernah terkena Cacar Air
pada masa kecilnya, sedangkan Balita zaman sekarang yang telah divaksinasi
lengkap juga telah mendapat Vaksinasi Cacar Air (Varisela). Vaksinasi Varisela
sebaiknya diberikan pada orang yang belum pernah terkena Cacar Air, tetapi bagi
mereka yang telah berusia di atas 50 tahun sebaiknya diberikan Vaksinasi
Varisela apakah sudah pernah terkena Cacar Air atau tidak sebagai booster
(penguat), sehingga jika timbul Lepuh (singhle) Herpes Zoster tidak parah.
Sebagaimana halnya Vaksinasi MMR yang juga menggunakan Virus yang dilemahkan,
maka pasien yang divaksinasi harus dalam kondisi Fit agar demam akibat
vaksinasi minimal.
Gejala
Berikut gejala-gejala penyakit herpes zoster :
1. Awal terinfeksi virus, pasien akan menderita rasa sakit
seperti terbakar dan kulit menjadi sensitif selama beberapa hari hingga satu
minggu. Penyebab terjadinya rasa sakit yang akut tersebut sulit dideteksi
apabila ruam atau bintil merah pada kulit belum muncul.
2. Ruam shingles mulai muncul dari lepuhan kecil di atas
dasar kulit merah dengan lepuhan lainnya terus muncul dalam 3-5 hari. Lepuhan
atau bintil merah akan timbul mengikuti saraf dari sumsum tulang belakang dan
membentuk pola seperti pita pada area kulit.
3. Penyebaran bintil-bintil tersebut menyerupai sinar (ray-like)
yang disebut pola dermatomal. Bintil akan muncul di seluruh atau hanya sebagian
jalur saraf yang terkait. Biasanya, hanya satu saraf yang terlibat, namun di
beberapa kasus bisa jadi lebih dari satu saraf ikut terlibat.
4. Bintil atau lepuh akan pecah dan berair, kemudian daerah
sekitarnya akan mengeras dan mulai sembuh.
Gejala-gejala tersebut diatas akan terjadi dalam selama kurang
lebih 3 hingga 4 minggu. Pada sebagian kecil kasus, ruam tidak muncul tetapi
hanya ada rasa sakit.
Cara Mendeteksi Herpes Zoster
Berikut cara mendeteksi penyakit herpes zoster:
- Kultur virus
- Deteksi antigen
- Uji serologi
- PCR
Pengobatan
Pengobatan terhadap herpes zoster terdiri dari tiga hal
utama yaitu :
1. Pengobatan infeksi virus akut
2. Pengobatan rasa sakit akut yang berkaitan dengan penyakit
tersebut
3. Pencegahan terhadap neuralgia pascaherpes.
Penggunaan agen antiviral dalam kurun waktu 72 jam setelah
terbentuk ruam akan mempersingkat durasi terbentuknya ruam dan meringankan rasa
sakit akibat ruam tersebut. Apabila ruam telah pecah, maka penggunaan antiviral
tidak efektif lagi.
Untuk meringankan rasa sakit akibat herpes zoster, sering
digunakan kortikosteroid oral (contoh prednisone). Sedangkan untuk mengatasi
neuralgia pascaherpes digunakan analgesik (Topic agents), antidepresan
trisiklik, dan antikonvulsan (antikejang).
Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi yang
berfungsi untuk meningkatkan respon spesifik limfosit sitotoksik terhadap virus
tersebut pada pasien seropositif usia lanjut. Vaksin herpes zoster sendiri
merupakan virus herpes zoster yang telah dilemahkan atau komponen selular virus
tersebut yang berperan sebagai antigen. Cara ini telah terbukti dapat
mencegah atau mengurangi risiko terkena penyakit tersebut pada pasien yang
rentan, yaitu orang lanjut usia dan penderita imunokompeten, serta
imunosupresi.
Itulah penjelasan singkat mengenai penyakit herpes zoster
dari pengertiannya, pencegahan, cara penularan dan pengobatan. Semoga bermanfaat.
Sumber referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Herpes_zoster
diakses tanggal 27 desember 2014