Pengertian Penyakit
Rabies Gejala, Pencegahan dan Pengobatan. Rabies atau biasa disebut
juga dengan penyakit anjing gila adalah penyakit infeksi
tingkat akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Rabies
bersifat zoonotic yang artinya dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Rabies
hampir selalu fatal jika profilaksis pasca pajanan tidak diberikan sebelum
timbulnya gejala parah. Ini adalah pembunuh yang signifikan ternak di beberapa
negara.
Penyebab dan Cara
Penularan
Rabies disebabkan oleh virus rabies yang termasuk keluarga
Rhabdoviridae dan genus Lysavirus. Karakteristik utama virus keluarga
Rhabdoviridae adalah hanya memiliki satu utas negatif RNA yang tidak bersegmen.
Virus ini hidup pada beberapa jenis hewan yang berperan sebagai perantara
penularan. Spesies hewan perantara bervariasi pada berbagai letak geografis.
Hewan-hewan yang diketahui dapat menjadi perantara rabies
antara lain :
1. Rakun (Procyon lotor)
2. Sigung (Memphitis memphitis)
3. Rubah merah (Vulpes vulpes)
4. Anjing.
5. Kera
6. Kucing
7. Rakun
8. Kelelawar
Kasus gigitan yang sering terjadi adalah pada hewan anjing. Selain
dari gigitan hewan, Infeksi juga dapat terjadi melalui jilatan hewan perantara
pada kulit yang terluka. Setelah infeksi, virus akan masuk melalui saraf-saraf
menuju ke sumsum tulang belakang dan otak dan bereplikasi di sana. Selanjutnya
virus akan berpindah lagi melalui saraf ke jaringan non saraf, misalnya
kelenjar liur dan masuk ke dalam air liur.
Rabies juga bisa ditularkan melalui penghirupan udara yang
tercemar virus rabies. Biasa terjadi pada area yang terdapat
banyak kelelawar. Namun penularan melalui udara ini sangat jarang sekali
terjadi.
Ciri-Ciri Hewan Yang
Terinfkesi Rabies
Ciri-ciri Hewan yang terinfeksi bisa mengalami 2 gejala
yaitu rabies buas (ganas) atau rabies jinak (tenang). Pada rabies buas, hewan
yang terinfeksi tampak galak, agresif, menggigit dan menelan segala macam barang,
air liur terus menetes, meraung-raung gelisah kemudian menjadi lumpuh dan mati.
Pada rabies jinak, hewan yang terinfeksi mengalami kelumpuhan lokal atau
kelumpuhan total, suka bersembunyi di tempat gelap, mengalami kejang dan sulit
bernapas, serta menunjukkan kegalakan.
Gejala Rabies
Gejala rabies biasanya mulai timbul dalam waktu 30-50 hari
setelah terinfeksi. Masa inkubasi virus hingga munculnya penyakit adalah 10-14
hari pada anjing tetapi bisa mencapai 9 bulan pada manusia Bila disebabkan oleh
gigitan anjing, luka yang memiliki risiko tinggi meliputi infeksi pada mukosa,
luka di atas daerah bahu (kepala, muka, leher), luka pada jari tangan atau
kaki, luka pada kelamin, luka yang lebar atau dalam, dan luka yang banyak.
Sedangkan luka dengan risiko rendah meliputi jilatan pada kulit yang luka,
garukan atau lecet, serta luka kecil di sekitar tangan, badan, dan kaki.
Gejala sakit yang akan dialami seseorang yang terinfeksi
rabies meliputi 4 stadium:
Stadium prodromal
Gejalanya sakit yang timbul pada penderita tidak khas,
menyerupai infeksi virus pada umumnya yang meliputi demam, sulit makan yang
menuju taraf anoreksia, pusing dan pening (nausea), dan lain sebagainya.
Stadium sensoris
Gejala penderita umumnya akan mengalami rasa nyeri pada
daerah luka gigitan, panas, gugup, kebingungan, keluar banyak air liur
(hipersalivasi), dilatasi pupil, hiperhidrosis, hiperlakrimasi.
Stadium eksitasi
Gejalanya penderita menjadi gelisah, mudah kaget,
kejang-kejang setiap ada rangsangan dari luar sehingga terjadi ketakutan pada
udara (aerofobia), ketakutan pada cahaya (fotofobia), dan ketakutan air (hidrofobia).
Kejang-kejang terjadi akibat adanya gangguan daerah otak yang mengatur proses
menelan dan pernapasan. Hidrofobia yang terjadi pada penderita rabies terutama
karena adanya rasa sakit yang luar biasa di kala berusaha menelan air.
Stadium paralitik
Pada stadium paralitik setelah melalui ketiga stadium
sebelumnya, penderita memasuki stadium paralitik ini menunjukkan tanda
kelumpuhan dari bagian atas tubuh ke bawah yang progresif.
Durasi penyebaran penyakit ini cukup cepat maka
umumnya keempat stadium di atas tidak dapat dibedakan dengan jelas.
Gejala-gejala yang tampak jelas pada penderita di antaranya adanya nyeri pada
luka bekas gigitan dan ketakutan pada air, udara, dan cahaya, serta suara yang
keras. Sedangkan pada hewan yang terinfeksi, gelaja yang tampak adalah dari
jinak menjadi ganas, hewan-hewan peliharaan menjadi liar dan lupa jalan pulang,
serta ekor dilengkungkan di bawah perut.
Penanganan
Rabies dapat diobati, namun harus dilakukan sedini mungkin
sebelum menginfeksi otak dan menimbulkan gejala. Bila gejala mulai terlihat,
tidak ada pengobatan untuk menyembuhkan penyakit ini. Kematian biasanya
terjadi beberapa hari setelah terjadinya gejala pertama.
Jika terkena gigitan hewan yang diduga berpotensi rabies lakukan
langkah-langkah berikut :
- Segera cuci luka dengan sabun atau pelarut lemak lain di bawah air mengalir selama 10-15 menit lalu beri antiseptik alkohol 70% atau betadin.
- Orang-orang yang belum diimunisasi selama 10 tahun terakhir akan diberikan suntikan tetanus.
- Orang-orang yang belum pernah mendapat vaksin rabies akan diberikan suntikan globulin imun rabies yang dikombinasikan dengan vaksin. Separuh dari dosisnya disuntikkan di tempat gigitan dan separuhnya disuntikan ke otot, biasanya di daerah pinggang. Dalam periode 28 hari diberikan 5 kali suntikan. Suntikan pertama untuk menentukan risiko adanya virus rabies akibat bekas gigitan. Sisa suntikan diberikan pada hari ke 3, 7, 14, dan 28. Kadang-kadang terjadi rasa sakit, kemerahan, bengkak, atau gatal pada tempat penyuntikan vaksin.
Untuk mencegah terkena rabies pada manusia harus dilakukan
sesegera mungkin setelah terjadi gigitan oleh hewan yang
berpotensi rabies, karena bila tidak dapat mematikan (letal). Langkah-langkah
untuk mencegah rabies bisa diambil sebelum terjangkit virus atau segera setelah
terkena gigitan Sebagai contoh, vaksinasi bisa
diberikan kapada orang-orang yang berisiko tinggi terhadap terjangkitnya virus,
yaitu:
- Dokter hewan.
- Petugas laboratorium yang menangani hewan-hewan yang terinfeksi.
- Orang-orang yang menetap atau tinggal lebih dari 30 hari di daerah yang rabies pada anjing banyak ditemukan
- Para penjelajah gua kelelawar.
Sumber referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Rabies