Kanker payudara adalah kanker pada
jaringan payudara.Ini
adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat
terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara
1000. Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan
jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi. Kanker
payudara (karsinoma payudara) adalah tumor ganas yang tumbuh di jaringan
payudara.
Kasus penyakit ini relatif tinggi di negara maju dan
merupakan yang terbanyak diderita dari jenis kanker lainnya. Sedangkan di
Indonesia, kanker payudara menempati peringkat kedua setelah kanker serviks.
Karena besarnya penderita kanker payudara ada baiknya kita mengetahui
gejala-gejala dan faktor penyebab timbulnya penyakit ini.
Berikut akan dibahas factor resiko, gejala-gejala dan
pencegahan kanker payudara.
Faktor Resiko Terserang Kanker Payudara
Belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya kanker
payudara tetapi ada beberapa faktor resiko yang memungkinkan seorang wanita
terserang penyakit ini, yakni sebagai berikut:
- Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara.
- Wanita yang belum pernah hamil dan melahirkan.
- Kehamilan pertama terjadi setelah berumur 30 tahun.
- Mendapat menstruasi pertama pada usia di bawah 12 tahun dan menopause setelah usia 55 tahun.
- Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen.
- Obesitas pasca menopause dan pemakaian alkohol.
- Bahan kimia - Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya) mungkin meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
- Penggunaan DES (dietilstilbestrol). Wanita yang mengonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki resiko tinggi menderita kanker payudara.
Faktor-faktor yang disebutkan di atas tidaklah selalu dapat
memicu serangan kanker payudara, namun seringkali riwayat hidup seseorang yang
terkena kanker payudara berhubungan dengan faktor-faktor tersebut.
Gejala-Gejala Kanker Payudara
Berikut adalah gejala-gejala Kanker Payudara:
- Adanya benjolan pada payudara yang dapat diraba.
- Perubahan bentuk dan ukuran payudara.
- Adanya luka di sekitar puting susu dan sekitarnya yang sukar sembuh.
- Adanya cairan (darah atau nanah-berwarna kuning sampai kehijauan) yang keluar dari puting susu.
- Perubahan pada puting susu seperti gatal, terasa terbakar, dan tertarik ke dalam (retraksi).
- Adanya kerutan-kerutan (seperti jeruk purut) pada kulit payudara.
- Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.
Bila timbul gejala-gejala yang telah disebutkan segeralah
periksa ke dokter agar bisa segera ditangani dengan baik. Lakukanlah diagnosis
dini karena kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa disembuhkan jika masih
pada stadium awal. Untuk mendeteksi secara dini, dapat dilakukan pemeriksaan
sendiri pada payudara setiap 5-7 hari setelah masa menstruasi, dengan
mammografi (pemeriksaan dengan sinar X), atau dengan biopsi (mengangkat sedikit
jaringan kelenjar susu untuk diagnosis).
Pencegahan Kanker
Payudara
Banyak faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan. Tetapi, beberapa ahli diet dan ahli kanker percaya bahwa perubahan diet dan gaya hidup, secara umum bisa mengurangi angka terjadinya kanker.
Saat ini, faktor yang terbukti memegang peranan penting dalam proses terjadinya tumor adalah hormon estrogen. Estrogen merupakan hormon kelamin sekunder yang berfungsi untuk membentuk dan mematangkan organ kelamin wanita, termasuk payudara, selama pubertas.
Estrogen memicu pertumbuhan dan pematangan sel di organ
kelamin wanita yang disebut sel duct. Sel duct ini kemudian akan
membelah secara normal. Saat-saat pematangan sel duct ini merupakan
saat yang paling rentan bagi sel tersebut terkena mutasi.
Jika ada satu sel yang mengalami mutasi akibat faktor
keturunan, radiasi, radikal bebas, dll, maka sel tersebut dapat membelah secara
berlebihan yang seterusnya akan berkembang menjadi kanker.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa estrogen merupakan salah
satu faktor yang bertanggung jawab terhadap resiko terjadinya kanker payudara.
Berikut tips-tips untuk mencegah kemungkinannya terjadi
kanker payudara :
- Lakukan deteksi dini (pemeriksaan sendiri) setiap bulan setelah masa haid dan pemeriksaan klinis (mammografi dan biopsi).
- Hindari mengonsumsi makanan yang berlemak tinggi.
- Penggunaan obat atau alat kontrasepsi yang mengandung hormon harus atas petunjuk dokter.
- Menyusui bayi selama mungkin (sampai sekitar 2 tahun).
- Banyak mengonsumsi buah dan sayur serta kedelai termasuk produk olahannya.
Selain faktor-faktor penyakit kanker payudara, baiknya kita
simak 8 fakta penting menurut yang tertulis pada web femina
1. Mengapa payudara terasa sakit saat menstruasi? Payudara wanita merupakan organ seksual sekunder yang dipengaruhi oleh hormon estrogen. Ketika menstruasi, secara hormonal menjadi tidak seimbang yang membuat payudara akan terasa penuh, mengeras, atau membesar, dan terasa nyeri bila disentuh.
2. Normalkah bila ukuran payudara kanan dan kiri tidak sama? Ukuran payudara ditentukan oleh seberapa banyak jaringan lemak yang dimiliki di payudara. Kebanyakan, bentuk payudara memang berbeda antara kiri dan kanan. Hanya kadar perbedaannya pada setiap orang tidak sama. Hal ini cukup normal. Tapi perlu diwaspadai jika Anda menemukan perubahan bentuk atau ukuran payudara yang radikal.
3. Menyusui bisa mengurangi risiko kanker payudara? Beberapa penelitian menyebutkan,menyusui bayi selama 27-52 minggu dapat mengurangi risiko terkena kanker payudara.
4. Rutin berolahraga dapat mengurangi risiko kanker payudara? Olahraga selama empat jam setiap minggu bisa mengurangi risiko kanker sebesar 30%. Karena itu, American Cancer Society menganjurkan para wanita untuk berolahraga selama 45-60 menit setiap hari.
5. Apakah tanda-tanda kanker payudara? Tak hanya untuk kanker payudara, Yayasan Kanker Indonesia telah memberikan pedoman mendeteksi kanker yang disebut WASPADA. W (waktu buang air kecil: adakah gangguang atau perubahan kebiasaan?), A (alat cerna terganggu atau sukar menelan), S (suara serak atau batuk yang tak kunjung sembuh), P (payudara atau bagian lain memperlihatkan benjolan), A (andeng-andeng (tahi lalat) yang berubah sifat, makin besar atau gatal), D (darah atau lendir yang tidak normal yang keluar dari tubuh), A (adanya luka yang tak mau sembuh).
6. Kenapa kanker payudara mayoritas menyerang wanita? Angka kejadian kanker payudara yang menyerang pria dan wanita adalah 1:100. Mayoritas menyerang wanita karena masalahnya lebih banyak ada pada hormon estrogen dan progesteron. Namun, bila menyerang pria, perjalanan penyakitnya menjadi lebih cepat. Hal ini disebabkan karena jaringan sekitar payudara pria tidak setebal wanita.
7. Mungkinkah kanker sembuh total? Istilah ini kurang tepat. Akan lebih tepat bila memakai istilah 5 year survival rate (angka kelangsungan hidup dalam 5 tahun setelah didiagnosa kanker). Lamanya bergantung pada ciri-ciri tumor, ada-tidaknya penyebaran ke kelenjar getah bening, dan ada tidaknya 'anak sebar' yang biasa disebut stage TNM (tumor, node, metastasis).
8. Seperti apa kasus ketika payudara harus diangkat? Ada beberapa prosedur pengangkatan payudara yang tergantung pada stage kanker, yaitu mastektomi radikal klasik, radikal modifikasi, dan simpel. Perbedaan prosedur ini terletak pada banyaknya jaringan kulit, kelenjar, otot dan getah bening yang diangkat. Prinsip dasarnya adalah mengangkat sebanyak mungkin sel kanker beserta struktur yang diyakini sudah diserang. Dengan adanya pengangkatan payudara diharapkan kanker tidak menyebar ke struktur lain
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_payudara
http://www.deherba.com/gejala-gejala-kanker-payudara.html
http://www.femina.co.id/isu.wanita/kesehatan/8.fakta.penting.tentang.kanker.payudara/005/005/183