Dalam hidup ada berbagai penyakit yang
selalu menyerang contohnya radang usus, penyakit radang usus adalah di mana
kondisi usus mengalami inflamasi atau peradangan. Radang usus terbagi menjadi
dua, yaitu colitis ulseratif dan crohn.
Kedua kondisi ini muncul karena reaksi dari system kekebalan tubuh terhadap jaringan kekeblan tubuh terhadap
jaringan pencernaan yang normal dan sehat. Kondisi ini di akibatkan oleh
peradanga kronis pada bagian
gastrointestinal (system pencernaan).
Pengertian dari kedua radang usus :
- Colitis ulseratif adalah peradangan kronis yang terbatas pada usus besar
- Crohn adalah peradangan yang terjadi di seluruh system pencernaan, mulai dari mulut sampai anus.
Ternyata radang usus bukan Cuma satu ada
pula radang usus yang cukup langka yaitu colitis collagenous dan colitis
limfosistik kedua kondisi ini dikenal dengan istilah colitis mikroskopik.
Radang usus adalah penyakit jangka panjang
yang biasanya gejala muncul dan menghilang selama beberapa waktu Tingkat
keparahan gejala yang muncul tergantung pada bagian mana saja yang mengalami
peradangan.
Gejalah umum radang usus :
-
Nyeri atau sakit pada bagian perut.
-
Penurunan berat badan.
- Nafsu makan berkurang.
- Diare
bercampur darah dan bersifat kambuhan.
- Merasa sangat lelah.
- Nafsu makan berkura
- Mengalami mual dan demam
Tetapi gejalah yang miuncul pada setiap
orang tidaklah sama. Kondisi ini akan
dating dan pergi selama waktu yang sangat lama. Ketika kambuh , gejalanya bias ringan atau sangat parah.
Penyebab Radang Usus
Sampai saat ini penyakit radang usus belum
diketahui penyebab utamanya, namun resiko seseorang bisa mengalami radang usus
yaitu pola makan dan tingkat stres yang tinggi dapat beresiko menderita radang
usus. Tetapi keduanya bukanlah penyebab utama. Jadi untuk terhindar dari
penyakit ini sebaiknya menjaga system kekebalan tubuh dan system imun tubuh.
Namun selain penyebab di atas ternyata factor
keturunan juga diduga memiliki pengaruh pada munculnya radang usus.
Risiko seseorang akan lebih tinggi apabila ada keluarga dekat yang menderita
radang usus.
Berikut ini beberapa faktor lain yang wajib
di waspadai agar terhindar dari radang usus:
- Merokok. Kegiatan ini sangat meningkatkan
risiko terkena penyakit Crohn.
- Obat anti inflamasi non steroid (OAINS).
Beberapa obat-obatan dalam kelompok OAINS bisa meningkatkan risiko mengalami radang usus,
misalnya ibuprofen, naproxen, diclofenac dll.
Diagnosis Radang Usus
Berikut ini ada beberapa tes yang mungkin
perlu dilakukan oleh dokter:
1. Tes
darah
Tes darah akan dilakukan untuk mengetahui
apakah tubuh mengalami anemia atau infeksi bakteri maupun virus. Tinja juga diteliti
untuk memeriksa apakah ada darah.
2. Prosedur endoskopi
Dengan metode pemeriksaan ini, dokter dapat
melihat bagian dalam sistem pencernaan dan mengambil sampel jaringan untuk diperiksa
di laboratorium.
3. Tes
pencitraan
Ada
beberapa prosedur pencitraan seperti X-ray, CT scan, MRI, dan pencitraan sistem
pencernaan juga dapat dilakukan.
Pengobatan Radang Usus
Sampai saat ini belum ada obat yang dapat
menyembuhkan bagi penderita radang usus. Selala ini pengobatan ataupun pengobatan
yang di lakukan hanya untuk meredakan gejala yang muncul atau hanya mencegah
kambuhnya gejalah. Untuk gejalah ringan yang timbul mungkin tidak di perlukan
pengobatan karna biasanya gejalah ringan hanya akan menghilang dalam beberapa
hari dengan sendirinya. Tetapi tidak perlu kwatir selain meredakan gejala yang
muncul, pengobatan juga di lakukan
resiko komplikasi , penaganan ini di lakukan bias berbentuk terapi,
obat-obatan, dan juga operasi.
Adapun bentuk obat- obatan untuk mengatasi
radang usus yaitu:
1. Obat anti inflamasi non–steroid (OAINS)
Obat
ini biasanya akan diberikan pertama kali untuk mengatasi radang usus. Obat ini
berfungsi mengurangi inflamasi yang terjadi. Obat yang biasanya digunakan
adalah aminosalicylate dan kortikosteroid.
2. Obat imunosupresan
Obat
ini berfungsi untuk menghalangi aktivitas sistem kekebalan tubuh yang merusak
atau membahayakan. Obat ini akan mengurangi inflamasi yang terjadi.
Beberapa contoh obat imunosupresan adalah:
- azathioprine
- cyclosporine
- infliximab
Bagi
beberapa orang, kombinasi beberapa obat berfungsi lebih baik daripada hanya
mengonsumsi satu jenis obat saja.
Antibiotik
Obat
ini bisa diberikan sebagai tambahan dari obat-obatan lainnya, terutama apabila
terjadi infeksi. Penderita kolitis ulseratif mengonsumsi antibiotik untuk
mengendalikan infeksi yang terjadi.
Contoh
obat antibiotik yang umum digunakan adalah:
- metronidazole
- ciprofloxacin.
Obat-obatan lain
Terdapat obat-obatan lain untuk mengatasi
gejala yang muncul akibat radang usus selain terjadinya inflamasi. Mungkin bias di tanyakan pada dokter sebelum mengonsumsi obat bebas yang bisa dibeli di
apotek. Obat anti-diare, pereda rasa sakit, suplemen zat besi, suplemen
vitamin, dan kalsium mungkin akan diberikan tergantung kondisi dan gejala yang
muncul.
Apabila penanganan yang dilakukan untuk meringankan
gejala radang usus tidak bisa membantu, prosedur operasi mungkin perlu
dilakukan. Penderita kolitis ulseratif dengan gejala yang cukup parah biasanya
tidak akan merespons penanganan dengan obat-obatan. Operasi dilakukan untuk
mengangkat bagian dari usus besar yang mengalami peradangan parah.
Pada penderita penyakit Crohn, operasi
dilakukan untuk mengangkat bagian yang sudah rusak dan menyambungkan kembali
saluran pencernaan yang masih sehat. Setelah operasi bukan berarti sudah bebas
dari penyakit radang usus, maka dari itu di anjurkan konsumsi obat-obatan perlu dilanjutkan untuk
mencegahnya kambuh lagi.
Komplikasi Radang Usus
Penyakit radang usus yang terbagi menjadi
penyakit Crohn dan kolitis ulseratif bisa memunculkan beberapa komplikasi jika
peradangannya tidak terkendali atau teratasi.
Berikut ini komplikasi yang mungkin terjadi
akibat penyakit Crohn:
-
Tukak
Apabila peradangan yang terjadi dalam jangka
waktu yang cukup lama atau kronis, bisa mengakibatkan munculnya tukak pada
sistem pencernaan , seperti pada mulut, usus halus dan juga anus.
-
Fistula
Tukak yang sudah dalam hingga membentuk
lubang pada dinding saluran pencernaan akan menyebabkan fistula. Fistula adalah
koneksi abnormal antara beberapa bagian tubuh misalnya usus dengan organ lain
menjadi terhubung. Fistula akan mengganggu pencernaan dan penyerapan makanan.
Fistula bisa terinfeksi dan bisa membahayakan jika tidak ditangani dengan
benar.
-
Obstruksi usus
Penyakit
Crohn bisa memengaruhi ketebalan dinding usus. Akibatnya, penyaluran hasil
pencernaan makanan bisa tertutup. Untuk mengangkat bagian yang bermasalah, akan
diperlukan prosedur operasi.
-Kanker kolon (usus besar)
Risiko terkena kanker kolon akan meningkat
ketika penyakit Crohn memengaruhi usus besar. Bagi penderita penyakit Crohn,
disarankan melakukan prosedur kolonoskopi secara teratur.
-
Fisura ani
Munculnya luka robek pada jaringan di sekitar
dinding anus atau pada kulit di sekitar anus. Luka ini bisa menjadi lokasi
munculnya infeksi. Apabila terasa sakit dan pendarahan saat buang air besar.
-
Malanutrisi
Tubuh akan kesulitan menyerap nutrisi
disebabkan munculnya peradangan yang terjadi dan gejala seperti mual dan diare.
Kondisi yang sering terjadi pada penderita radang usus adalah defisiensi zat
besi dan vitamin B12.
-
Efek samping obat-obatan
Ternyata mengomsumsi Obat-obatan untuk penyakit Crohn yang
berfungsi menghalangi kinerja sistem kekebalan tubuh berisiko menyebabkan
kanker limfoma dan kanker kulit. Kortikosteroid juga berisiko menyebabkan
kerapuhan tulang, katarak, glaukoma, dan kadar gula tinggi.
Sedangkan komplikasi yang mungkin terjadi
pada kolitis ulseratif adalah:
-
Muncul lubang pada usus besar.
- Pendarahan
dalam.
- Dehidrasi.
-
Peradangan pada kulit, mata dan persendian.
- Risiko terkena kanker kolon meningkat.
-
Risiko penggumpalan darah meningkat.
Itulah sekilas penjelasan
tentang penyakit radang usus dan cara pengobatan, memang pengobatannya belum di dapatkan secara umum namun dengan mencoba metode di atas mungkin dapat
membantu. Maka dari itu sebelum terkena penyakit radang usus sebaiknya
mencobalah hidup sehat dengan menjaga
daya tahan tubuh dan mengomsumsi makanan yang bergizi. karana lebih baik
mencegah dari pada mengobati.