--> Skip to main content

Pengertian Penyakit Keputihan, Gejala, Penyebab dan Pencegahan

Pengertian Penyakit Keputihan, Gejala, Penyebab dan Pencegahan
Pengertian penyakit keputihan, gejala, penyebab dan pengobatan. Keputihan merupakan penyakit yang dialami oleh kaum hawa. Keputihan adalah keluarnya cairan bukan darah yang berlebihan dari kelamin perempuan (vagina).


Jenis Keputihan

Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal pada wanita. Keputihan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu :

1. Keputihan normal (fisiologis)

Keputihan fisiologis adalah keputihan yang biasanya terjadi setiap bulannya, biasanya muncul menjelang menstruasi atau sesudah menstruasi ataupun masa subur

Ciri-ciri cairan keputihan fisiologis :
  1. Encer
  2. Berwarna krem atau bening
  3. Tidak berbau
  4. Tidak menyebabkan gatal
  5. Jumlah cairan yang keluar terbilang sedikit

2. Keputihan abnormal (patologis)

Keputihan patologis dapat disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.

Ciri-ciri cairan keputihan patologis :
  1. Kental
  2. Berwarna putih seperti susu, atau berwarna kuning atau juga hijau
  3. Terasa gatal
  4. Berbau yang tidak sedap
  5. Biasanya menyisakan bercak-bercak yang telihat pada celana dalam wanita
  6. Jumlah cairan yang keluar sangat banyak.

Asal keputihan

Leukorea berasal dari:
  1. Vulva.
  2. Vagina.
  3. Servik uteri.
  4. Korpus uteri.
  5. Tuba.

Gejala keputihan
  1. Keputihan normal (fisiologis), sebenarnya tidak berwarna putih dan tidak cocok disebut keputihan, banyak dipengaruhi oleh sistem hormonal, sehingga banyak sedikitnya sekret/cairan vagina sangat bergantung pada siklus bulanan dan stress yang juga dapat mempengaruhi siklus bulanan itu sendiri.
  2. Cairan sekresi berwarna bening, tidak lengket dan encer.
  3. Tidak mengeluarkan bau yang menyengat.
  4. Gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid dan tanda masa subur pada wanita tertentu.
  5. Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh hari, dari vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta atau uri.
  6. Gadis muda kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.
  7. Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.
  8. Pada wanita hamil keputihan lebih sering timbul, karena pada ssat wanita hamil, maka kekebaln tubuhnya akan menurun.
  9. Pada waktu menopause dimana keseimbangan hormonalnya terganggu.
  10. Pada orang tua dimana kekebalan tubuhnya sudah menurun dapat pula timbul Keputihan
  11. Keputihan abnormal (patologis)
  12. Keluarnya cairan berwarna putih pekat, putih kekuningan, putih kehijauan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, lengket dan kadang-kadang berbusa.
  13. cairan ini mengeluarkan bau yang menyengat.
  14. Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya serta dapat mengakibatkan iritasi pada vagina.
  15. Merupakan salah satu ciri-ciri penyakit infeksi vagina yang berbahaya seperti HIV, Herpes, Candyloma.

Penyebab keputihan

Penyebab keputihan secara umum adalah:
  1. Ketidakseimbangan hormon
  2. Gejala suatu penyakit tertentu
  3. Rusaknya keseimbangan biologis dan keasaman (ph) lingkungan vagina.
  4. Sering memakai tissue saat membasuh bagian kewanitaan, sehabis buang air kecil maupun buang air besar
  5. Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis (bukan katun), sehingga berkeringat dan memudahkan timbulnya jamur
  6. Sering menggunakan WC Umum yg kotor
  7. Tidak mengganti panty liner
  8. Membilas vagina dari arah yang salah, yaitu dari arah anus ke arah depan vagina
  9. Sering bertukar celana dalam/handuk dengan orang lain
  10. Kurang menjaga kebersihan vagina
  11. Kelelahan yang amat sangat
  12. Stress
  13. Tidak segera mengganti pembalut saat menstruasi
  14. Sering membasuh vagina, yang harus dibasuh adalah vulva (bagian yang menggembung) dan bukan vaginanya
  15. Tidak mejalani pola hidup sehat (makan tidak teratur, tidak pernah olah raga, tidur kurang)
  16. Lingkungan sanitasi yang kotor.
  17. Sering mandi berendam dengan air hangat dan panas. Jamur yang menyebabkan keputihan lebih mungkin tumbuh di kondisi hangat.
  18. Sering berganti pasangan dalam berhubungan sex
  19. Kadar gula darah tinggi
  20. Sering menggaruk vagina
  21. Sedangkan dengan memperhatikan cairan yang keluar, kadang-kadang dapat diketahui penyebab keputihan.
  22. Infeksi kencing nanah, misalnya, menghasilkan cairan kental, bernanah dan berwarna kuning kehijauan.
  23. Keputihan yang disertai bau busuk dapat disebabkan oleh kanker.
  24. Keputihan akibat jamur Candida albicans, Keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri warna putih seperti susu,cairan kental,  bau tak sedap dan sangat gatal, terkadang dapat menimbulkan radang pada vagina sehingga kelihatan kemerahan.
  25. Keputihan akibat bakteri Vaginosis atau Gardnerella, Keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri warna abu-abu, tidak terlalu kental,  cairan berbuih, mengeluarkan bau yang amis, dan gatal yang mengganggu.
  26. Keputihan akibat parasit Trichomonas vaginalis, Keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri warna kehijauan atau kuning,  cairan berbuih dan bau amis, tidak menimbulkan gatal, tetapi saat ditekan, vagina akan terasa sakit. keputihan ini dapat ditularkan melalu hubungan seks yang tidak sehat, perlengkapan kamar mandi atau kloset.
  27. Keputihan akibat virus, Keputihan jenis ini dapat diakibatkan oleh virus, HIV, Herpes atau Candyloma. keputihan yang diakibatkan oleh jenis ini dapat memicu kanker rahim, pada keputihan herpes biasanya disertai tanda-tanda herpes seperti luka yang melepuh, sedangkan pada keputihan candyloma disertai tanda-tanda candyloma berupa kutil-kutil yang tumbuh di vagina atau rahim. Penyakit herpes atau candyloma terkadang tidak terdeteksi secara dini, karena umumnya tanda-tandanya tidak mudah terlihat, karena muncul di dalam vagina.

Pencegahan

  1. Bersihkan selalu organ intim anda dengan menggunakan pembersih yang tidak menyebabkan gangguan kestabilan pH pada daerah vagina anda. Gunakan produk pembersih terbuat dari bahan susu. Produk yang terbuat dari bahan dasar susu dapat menjaga pH seimbang juga meningkatkan flora dan bakteri yang tidak bersahabat dapat ditekan. Penggunaan sabun antiseptik kurang baik bagi vagina dalam jangka panjang, karena bersifat agat keras.
  2. Jangan menggunakan bedak atau bubuk yang bertujuan membuat vagina harum atau kering. Bedak sangat kecil dan halus, hal ini mudah terselip dan tidak dapat terbersihkan, sehingga mengundang datangnya jamur pada vagina.
  3. Keringkanlah selalu vagina anda setelah mandi, cebok atau mencui vagina sebelum anda berpakaian
  4. Pakailah selalu pakaian dalam yang kering. Usahakan selalu untuk membawa cadangan guna berjaga-jaga jika celana dalam anda perlu diganti
  5. Gunakan celana luar yang memiliki pori-pori cukup, jangan terlalu seirng menggunakan celana luar yang ketat, hal ini dapat menyebabkan sirkluasi di daerah kewanitaan terganggu.
  6. Gunakan celana dalam dari bahan katun, karena bahan katun mampu menyerap keringat.
  7. Saat periode menstruasi, seringlah anda mengganti pembalut
  8. Panty liner digunakan saat dirasa perlu saja, janga digunakan terlalu lama.
  9. Jika anda stress, ambil waktu libur atau cuti anda, rileks kan pikiran anda sejenak. Karena stress juga dapat memacu keputihan
  10. Kurangi untuk kegiatan yang membuat anda sangat letih, kepanasan dan banyak mengeluarkan keringat, atau jika sudah melakukan aktivitas tersebut, segera mandi dan bersihkan tubuh anda khususnya daerah kemaluan.

Pengobatan

Sebaiknya konsultasi dengan dokter tentang masalah keputihan, karena dokter akan memberikan obat-obatan sesuai dengan penyebab keputihan yang dialami. Bila setelah pengobatan dari dokter keputihan tidak juga sembuh, maka sebaiknya dilakukan pengecekkan lebih lanjut. Hal ini mungkin disebabkan oleh penyakit serius seperti kanker leher Rahim yang biasanya ditandai dengan cairan banyak, bau busuk, sering disertai darah tak segar.

Tambahan

Istilah keputihan acap kali digunakan sebagai referensi umum untuk sekresi vaginal, baik yang normal maupun abnormal. Karena tidak ada istilah lain dalam bahasa Indonesia yang umum dipakai untuk sekresi vaginal. Hal ini menimbulkan kerancuan di masyarakat.

Sebenarnya Vagina telah memiliki Keseimbangan Keasaman Vagina dan Bakteri. Membasuh Vagina akan menyebabkan keseimbangan terganggu dan membunuh/membuang Bakteri Baik, apalagi jika menggunakan sabun atau cairan antiseptic ataupun Cairan/Ramuan Herbal. Hal ini dapat menimbulkan Keputihan, karena Bakteri Baiknya telah mati dan tidak lagi memiki pertahanan yang cukup terhadap infeksi. Vaginal Douche atau Pencucian Vagina baik menggunakan Cairan Kalium Permanganat yang murah ataupun Cairan Antiseptic juga dapat menimbulkan Keputihan.

Sumber referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Keputihan diakses tanggal 20 desember 2014
http://bidanku.com/keputihan-pada-wanita-jenis-penyebab-dan-pencegahan diakses tanggal 20 desember 2014

http://dokita.co/blog/penyebab-keputihan-dan-cara-mengatasinya/ diakses tanggal 20 desember 2014
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar