--> Skip to main content

Pengertian Penyakit Osteoporosis Gejala, Penyebab dan Pencegahan

Pengertian Penyakit Osteoporosis Gejala, Penyebab dan Pencegahan
Pengertian Penyakit Osteoporosis Gejala, Penyebab dan Pencegahan. Osteoporosis merupakan penyakit yang menyerang tulang biasa juga disebut dengan tulang keropos. Penyakit ini mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.

Osteoporosis  hampir tidak memiliki gejala dan menyerang secara diam-diam atau biasa disebut silent desease sehingga penyakit ini dikatakan sebagai penyakit licik.

Baca Juga : 14 Tips Mencegah Osteoporosis

Jenis Osteoporosis

Osteoporosis terbagi atas beberapa jenis yaitu :

1. Osteoporosis primer
Osteoporosis jenis ini lebih sering menyerang wanita paska menopause dan juga pada pria usia lanjut dengan penyebab yang belum diketahui. Jenis osteoporosis ini adalah Osteoporosis postmenopausal dan Osteoporosis senilis.


2. Osteoporosis sekunder
Sedangkan osteoporosis sekunder disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan :
  • Cushing's disease
  • Hyperthyroidism
  • Hyperparathyroidism
  • Hypogonadism
  • Kelainan hepar
  • Kegagalan ginjal kronis
  • Kurang gerak
  • Kebiasaan minum alkohol
  • Pemakai obat-obatan/corticosteroid
  • Kelebihan kafein
  • Merokok
3. Osteoporosis anak
Osteoporosis yang menyerang anak disebut juvenile idiopathic osteoporosis.

Penyebab

1. Penyebab Osteoporosis Postmenopausal
Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen yaitu hormon utama pada wanita yang berfungsi membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang. Gejala penyakit ini biasanya timbul pada wanita yang berusia di antara 51-75 tahun, tetapi gejalanya bisa muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Wanita kulit putih dan berada di daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.

2. Penyebab Osteoporosis Senilis
Osteoporosis senilis terjadi karena kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan di antara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia di atas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. osteoporosis senilis juga lebih sering menyerang wanita.

3. Penyebab Osteoporosis Sekunder
Osteoporosis Sekunder disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan. Penyebabnya antara lain adalah gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan ini. Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis sekunder

4. Penyebab Osteoporosis Juvenil
Osteoporosis juvenil idiopatik terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormone yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang. Jenis osteoporosis ini belum diketahui penyebab pastinya.

Gejala

Beberapa penderita penyakit ini tidak memiliki gejala-gejala khusus. Penyakit ini diketahui setelah melakukan pemeriksaan. Namun terdapat gejala-gejala umum osteoporosis yaitu :
  1. Kepadatan tulang berkurang secara perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis), sehingga pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala. Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk.
  2. Kolaps tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahun. Tulang belakang yang rapuh bisa mengalami kolaps secara spontan atau karena cedera ringan. Biasanya nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau berjalan. Jika disentuh, daerah tersebut akan terasa sakit, tetapi biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap setelah beberapa minggu atau beberapa bulan. Jika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang (punuk Dowager), yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit.
  3.  Tulang lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh tekanan yang ringan atau karena jatuh. Salah satu patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul. Yang juga sering terjadi adalah patah tulang lengan (radius) di daerah persambungannya dengan pergelangan tangan, yang disebut fraktur Colles. Selain itu, pada penderita osteoporosis, patah tulang cenderung menyembuh secara perlahan.
Pengobatan

Dalam pengobatan osteoporosis ditujukan dalam pengobatan untuk meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita, terutama yang menderita osteoporosis, harus mengonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang mencukupi.

Wanita paska menopause yang menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan estrogen (biasanya bersama dengan progesteron) atau alendronat, yang bisa memperlambat atau menghentikan penyakitnya. Bifosfonat juga digunakan untuk mengobati osteoporosis.
Alendronat berfungsi:
mengurangi kecepatan penyerapan tulang pada wanita pasca menopause
meningkatakan massa tulang di tulang belakang dan tulang panggul
mengurangi angka kejadian patah tulang.
Supaya diserap dengan baik, alendronat harus diminum dengan segelas penuh air pada pagi hari dan dalam waktu 30 menit sesudahnya tidak boleh makan atau minum yang lain. Alendronat bisa mengiritasi lapisan saluran pencernaan bagian atas, sehingga setelah meminumnya tidak boleh berbaring, minimal selama 30 menit sesudahnya. Obat ini tidak boleh diberikan kepada orang yang memiliki kesulitan menelan atau penyakit kerongkongan dan lambung tertentu.

Kalsitonin dianjurkan untuk diberikan kepada orang yang menderita patah tulang belakang yang disertai nyeri. Obat ini bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau semprot hidung.
Tambahan fluorida bisa meningkatkan kepadatan tulang. Tetapi tulang bisa mengalami kelainan dan menjadi rapuh, sehingga pemakaiannya tidak dianjurkan.
Pria yang menderita osteoporosis biasanya mendapatkan kalsium dan tambahan vitamin D, terutama jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tubuhnya tidak menyerap kalsium dalam jumlah yang mencukupi. Jika kadar testosteronnya rendah, bisa diberikan testosteron.
Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul biasanya di atasi dengan tindakan pembedahan. Patah tulang pergelangan biasanya digips atau diperbaiki dengan pembedahan. Pada kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung yang hebat, diberikan obat pereda nyeri, dipasang supportive back brace dan dilakukan terapi fisik.

Pencegahan

Untuk mencegah terjadinya osteoporosis dapat melakukan hal-hal berikut :
  1. Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dengan mengonsumsi kalsium yang cukup
  2. Melakukan olah raga dengan beban misalnya berjalan dan menaiki tangga akan meningkatkan kepadatan tulang. Berenang tidak meningkatkan kepadatan tulang.
  3. Mengkonsumsi obat untuk beberapa orang tertentu seperti estrogen membantu mempertahankan kepadatan tulang pada wanita dan sering diminum bersamaan dengan progesteron. Terapi sulih estrogen paling efektif dimulai dalam 4-6 tahun setelah menopause; tetapi jika baru dimulai lebih dari 6 tahun setelah menopause, masih bisa memperlambat kerapuhan tulang dan mengurangi risiko patah tulang. Raloksifen merupakan obat menyerupai estrogen yang baru, yang mungkin kurang efektif daripada estrogen dalam mencegah kerapuhan tulang, tetapi tidak memiliki efek terhadap payudara atau rahim. Untuk mencegah osteroporosis, bisfosfonat (contohnya alendronat), bisa digunakan sendiri atau bersamaan dengan terapi sulih hormon.

Sumber referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Osteoporosis
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar